Menggunakan Lini Masa (Timeline) dalam Menulis Cerita Serial
Cerita serial merupakan kumpulan beberapa cerita yang saling berkaitan. Pengait tersebut bisa berupa tokoh atau lokasi/latar yang sama. Apabila serial tersebut baru dimulai, mungkin penulis bisa sembarang menentukan pada waktu apa cerita tersebut berlangsung. Akan tetapi, semakin dalam dan semakin banyak cerita yang dibuat, kita sebagai penulis membutuhkan bantuan lini masa (timeline) agar antar cerita tidak bentrok/bertentangan.
Bayangkan si Adi di cerita pertama berusia 14 tahun kelas 8 SMP, lalu di cerita ke sebelas dia lulus SMA ketika berulang tahun yang ketujuh belas. Nah, padahal kalau kita hitung sederhana, seharusnya saat dia 17 tahun dia masih kelas 11 SMA, sehingga belum saatnya lulus. Ini adalah plothole karena kita menulis tanpa acuan waktu, jadi sebisa mungkin kita menghindarinya.
Cara Membuat Lini Masa (Timeline) Sebuah Cerita
Bagaimana cara membuat lini masa? Versi mudahnya, kita tinggal menulis tanggal berapa sebuah hal terjadi dalam cerita kita. Misal:
… dan seterusnya.
Apakah kita harus menulis hari dan jam kejadiannya? Sebenarnya tidak wajib, tapi jika kita mau menulis sedetil itu, tentu akan lebih membantu. Menulis nama hari berguna saat kita harus menentukan kejadian yang berkaitan dengan hari kerja dan hari libur. Misal, tidak mungkin kan ulangan sekolah berlangsung di sebuah tanggal yang ternyata hari Minggu?
Menulis jam biasanya berguna untuk cerita yang bersifat kronologis/urut secara waktu dan membutuhkan ketepatan. Misalnya cerita detektif, selisih lima belas menit saja bisa menjadi alibi buat si pelaku kejahatan. Memang jam berlangsungnya kejadian belum tentu kita sebutkan satu per satu di dalam cerita.
Namun, dengan menyusun kronologi secara detil, kita jadi bisa membayangkan keseluruhan rangkaian kejadian dan punya patokan yang akurat dalam menulis. Kita juga bisa menulis latar dengan lebih baik — misal kejadian ini berlangsung waktu tengah malam atau subuh? Pasti beda deskripsinya.
Cara Membuat Lini Masa (Timeline) Cerita Serial
Bagaimana dengan cerita serial, yang mungkin secara waktu si tokoh berlanjut sampai bertahun-tahun? Misal cerita si Adi tadi, pada awal cerita masih kelas 8 SMP. Lalu cerita-cerita berikutnya melanjutkan petualangannya sampai dia lulus SMA di cerita kesebelas.
Sebenarnya ya sama saja dengan lini masa satu cerita, tinggal menambahkan banyak tanggal kejadian saja. Misal, kita bisa menulis seperti ini:
Kira-kira seperti itu. Cukup mudah, bukan?
Contoh Lini Masa (Timeline) Cerita Serial
Lalu bagaimana dengan tokoh-tokoh lainnya? Apakah kita perlu membuat timeline untuk masing-masing tokoh? Apa ada cara sehingga kita bisa mendapat umur si tokoh secara otomatis pada tanggal sekian?
Nah, bila kita butuh detil seperti itu, sebaiknya gunakanlah spreadsheet untuk membantu pencatatan timeline. Bisa pakai MS Excel atau Google Sheet dan sejenisnya.
Kalau butuh timeline per orang, tinggal buat sheet baru dengan format yang sama. Kita hanya perlu mengisi nama dan tanggal lahir tokohnya. Misalnya begini:
Kalau butuh timeline gabungan, kita bisa memasukkan tanggal lahir tiap tokoh yang ingin dipantau. Misalnya seperti ini:
Manfaat Menggunakan Timeline dalam Cerita Serial
Selain menjaga agar tidak ada plothole dalam cerita bersambung kita, dengan adanya timeline ini kita bisa merencanakan serial ini dengan lebih baik. Tulislah momen istimewa (life events) tiap tokoh utama, sehingga kita bisa mengerti tokoh kita dengan mendalam dan dapat mengaitkan sebuah kejadian di suatu masa dengan masa yang lain.
Kita bisa membuat rencana secara detil maupun secara umum saja (tanggal belum pasti, bisa saja hanya “pas liburan kelas 10 SMA, sekitar bulan Juni atau Juli, Adi dan Mita jalan ke Jogja”).
Yang lebih asyik adalah kalau kita sudah membuat timeline dan tahu garis besar kejadian dalam serial kita, kita jadi bisa menulis cerita serial dengan tidak berurutan.
Sedang tidak mood menulis cerita saat si tokoh jatuh cinta di bulan ke sekian? Tulis saja cerita saat si tokoh disangka maling dan dikejar warga sekampung, yang terjadi pada bulan ke sekian.
Stuck di cerita 3 dan ingin mengerjakan cerita 6 duluan? Bisa. Mau menulis masa depan seorang tokoh duluan, baru masa lalunya belakangan? Bisa. Mau mengundang atau bagi tugas dengan penulis lain untuk menulis di universe yang sama? Bisa.
Kadang, dengan melihat cerita kita secara keseluruhan, kita juga bisa mendapatkan ide baru yang bisa menjadi cerita selanjutnya di serial tersebut. Asyik, kan ;D
Yuk, mulai cicil membuat timeline untuk cerita serialmu. Selamat mencoba!
***