Memperdalam penulisan tokoh (character development) dan reka dunia (world building) dengan menulis fiksi mini
Salah satu hal yang membuat sebuah karya fiksi nyaman untuk dinikmati adalah perkembangan karakter dan reka dunianya.
Sebuah novel dengan genre historical romance akan terasa hambar kalau kita tidak menjelaskan tentang situasi pada saat itu.
Apa ceritanya terjadi di London, tahun 1711? Seperti apa kota London pada saat itu? Apa mata pencarian penduduknya? Bagaimana lazimnya hal yang harus dilakukan seorang lelaki untuk mempersunting perempuan pada masa tersebut? Apa ada upacara atau ritual yang harus dilakukan? Dan sebagainya.
Nah, kadang berbagai hal ini hanya terkumpul berupa tumpukan fakta pada saat kita riset. Tapi sebenarnya, kita bisa lebih kreatif dengan menuangkan fakta tersebut ke dalam cerita-cerita mini.
Tidak hanya reka dunia, kita juga bisa menulis berbagai hal tentang sang tokoh dengan cara seperti ini. Daripada menulis “si Ali orangnya pemarah”, kita bisa menulis cerita mini saat Ali marah-marah karena suatu sebab.
Kita bisa menulis berbagai hal tentang masa lalu si Ali, scene-scene kecil yang bisa berhubungan atau tidak dengan cerita, tapi memperjelas seperti apakah karakter tokoh yang telah kita buat. Tokoh kita terasa lebih nyata karena telah mengalami berbagai hal, tidak hanya sesuai plot yang kita tulis saja.
Kita sebagai penulis juga bisa mengerti lebih baik tentang si tokoh tersebut, kenapa dia sampai berbuat ini dan itu. Sehingga tokoh kita terasa dalam dan ada perkembangan, tidak lagi terasa datar.
Tentu tidak semua cerita mini yang kita tulis bisa masuk ke dalam naskah, seringnya malah sama sekali tidak masuk. Tapi, bukan berarti usaha kita menulis cerita mini ini menjadi sia-sia. Kita tetap bisa membuat cerita mini ini sebagai suatu kumpulan side stories atau bonus chapters. Bisa juga menjadi marketing material untuk ditampilkan di media sosial kita dalam rangka mempromosikan buku yang kita tulis.
Kita juga bisa menganggap cerita mini ini sebagai pemanasan menulis, ajang perkenalan dengan tokoh dan dunianya, atau sebagai selingan saat kita buntu atau menghadapi writers block.